Friday, November 5, 2010

FF_Our Secret Land_Part 1 : Award

Chapter 1/Award
Type : Shounen-ai/Yaoi/Slash—Chaptered
Genre : romance, drama, comedy(not sure bout it)
Rating : PG-13
Pairings : HyunSaeng, Kyu—Min—Joon(???) and others(coming soon)
Author : Aoi Eiji (code: fujo501)
Author’s location : SS501 dorm’s; HyunSaeng’s room
Comment :
Pertama2, tidak ada maksud buat nge-bash siapapun dicerita ini, dan jujur part pertama ini dibuat karena curhat YoungSaengie Oppa ke saya tentang ketakutannya kalo2 suaminya yang sexy dynamith itu kepincut beneran sama Hwang Bo Ra, gaahhh, setelah perjuangan keras*bareng Baby, Minnie, Kyu* akhirnya saya berhasil meyakinkan dia kalo Hyun gabakalan berpaling... so, I’ve asked him to make it story, he’s just nodded, and I make it then XDD

Enjoy!



================================================== Tiba-tiba layar televisi yang sedari tadi menjadi pusat perhatian ketiga orang anggota keluarga itu mati. Hyung Joon, Sang Baby dari band menggerutu, sementara Jung Min berteriak, “Yah!” Dan Kyu Jong hanya mengangkat alisnya. Mereka bertiga kemudian menoleh ke belakang dan menemukan Hyung mereka berdiri sambil menggenggam remote. “ Haish! Yaa... Hyung, apa yang kau lakukan?” Kata Baby sambil menggaruk telingannya. “ Jincha! Young Saeng-hyung, waeyo?” Tantang Jung kesal. Young Saeng berkacak pinggang. Sambil membalas tatapan ketiga dongsaeng-nya itu. “ Kalian senang melihat acara seperti itu?” Pertanyaan itu terdengar seperti pernyataan. “ Ayolah Hyung, Hyun Joong-hyung kan sudah bicara padamu mengenai hal ini,” kata Kyu Jong. “ Iya,” sahut Baby. “ Lagi pula ini kan hanya penghargaan biasa... kalian sudah setuju kan untuk tidak mempermasalahkannya.” “ Iya, kami tidak mempermasalahkannya, tapi bukan berarti aku akan menontonnya...” kata Young Saeng. “ Dan Baby, dengar, itu bukan penghargaan biasa, tak ada yang biasa dengan JoongBo Best Couple, mereka semua mengatakan mereka cocok.” Ruangan itu sunyi. Mereka semua tahu, Young Saeng sangat kesal dengan acara penghargaan itu. Bahkan ia mengunci diri seharian ketika melihat JoongBo menjadi salah satu nominasi MBC best couple 2008. Hyun Joong memohon padanya untuk membuka pintu, namun ia menolak kekasihnya itu. Seisi rumah ikut dibuat panik dengan hal itu. Dan mengingatnya saja sudah membuat ketiga anggota termuda itu berjengit. “ Hyung, maafkan kami,” ujar Kyu Jong dengan perlahan. “ Haish! Kyu, kenapa minta maaf?” Sergah Jung Min. “ Hyung, ayolah, kalian kan sudah sepakat, jadi biarkan saja kami menonton, tidak akan memberikan efek apa-apa pada hubungan kalian, kalau kau memang tak tahan, jangan ikut menonton dong.” Mata Young Saeng nanar. Ada genangan kristal bening di matanya. “ Kalian ini benar-benar tega ya... aku benci kalian!!!” Young Saeng berjalan ke kamarnya dan menutup pintu dengan keras sebelum menguncinya. Kyu dan Baby saling tatap, sementara Jung menggelengkan kepala sambil meraih remote dan menyalakan TV kembali. Tepat saat itu, mereka dapat melihat Leader mereka tengah menyampaikan pidato kemenangan atas penghargaan MBC Best Couple. Tampak tampan dalam balutan jas informal hitam dengan rambut ditata agak berantakan, di sampingnya wanita dengan gaun abu-abu selutut tengah tersenyum cerah sambil mengangkat bunga di tangannya. Wanita yang menjadi pasangan Sang Leader, wanita yang menjadi istri Hyun Joong dalam variety show heboh We Got Married 2, Hwangbo Hye Jung. *** (Saengie’s POV) Aku masih dapat mendengar suara TV dari ruang tengah. Aku duduk di tepi ranjang, melipat tangan di dada. Ingin sekali rasanya keluar dan merebut remote dari Jung, dan menonton apa saja yang tidak menampilkan wajah Kim Hyun Joong dan Si Noona atau mengulangi yang tadi; mematikan TVnya. Yah, memang ini konsekuensinya, karena aku mengiyakan permintaan Hyun Joong-hyung untuk menerima tawaran dalam acara itu, dan BANG. Aku merasakan sendiri akibatnya. Mungkin salah kalau melampiaskannya dengan memarahi adik-adikku, tapi yah, inilah sisi egoisku. Hhhh. Aku menghempaskan punggungku pada ranjang yang dingin. Dingin karena beberapa malam terakhir aku hanya menempatinya sendirian. Jangan tanyakan alasannya. Semua tahu Hyun Joong sibuk dengan pekerjaan “suami”-nya itu. Dan, aku menolak semua teleponnya. Konyol, memang. Tapi itulah yang kurasakan dan begitulah caraku menyampaikannya. Aku melihat ke tembok di samping kiriku, memperhatikan bagaimana Leader kami tersenyum sambil merangkulku. Yah, kami terlihat seperti dua sahabat kental yang luar biasa. Aku tahu para gadis akan tergila-gila dan mengatakan kami sangat tampan, dan mereka akan menjerit begitu melihatnya. Sayangnya, mereka sama sekali tak tahu, bagaimana perasaanku ketika Hyun Joong-hyung meletakkan lengannya dibahuku, dan bagaimana ia berbisik padaku bahwa ada yang tidak beres dengannya ketika aku diminta melingkarkan tanganku di pinggangnya. Kami tahu ini gila, tapi di sinilah kami, dan kami tak bisa menghindar. Pikiranku melayang ke sana ke mari, bahkan memikirkan dan mengingat kembali bagaimana ia mengungkapkan perasaannya padaku di balkon dorm kami di Tokyo tahun lalu. Itulah awalnya. Kami berbagi kamar, dan yah, cinta itu hal yang aneh dan merepotkan. Begitu kepalaku kembali dihantam oleh wajahnya dan Si Noona, aku segera bangun dan mengerang. Mengambil foto kami itu dan mencari-cari boardmarker di meja tulis. Aku menatap wajahnya beberapa detik, sebelum melakukan hal paling kekanak-kanakan yang pernah kulakukan. Tapi, itu cukup menyenangkan. *** “ Kalian yakin Young Saeng-hyung akan baik-baik saja?” Tanya Kyu Jong pada kedua anggota termuda yang tengah sibuk dengan cemilan mereka. Jung Min meliriknya, “ khawatir?” Kyu Jong mengangguk. Jung menghela napas dan menyandarkan kepalanya pada bahu Kyu Jong, “ tak akan seperti kemarin kok, tenang saja, lagipula dia sudah dewasa kan, dan yang terpenting, dia kan sudah tahu bahwa Hyun Joong-hyung tidak akan berani macam-macam, sudahlah, itu masalah mereka, mereka pasti bisa menyelesaikannya.” “ Marl, henar hapa hatamfu...” kata Baby sambil mengunyah segenggam pop corn. “ Aish!” Gerutu Jung. “ Bisakah kau menelan dulu sebelum mulai mencoba membuatku muntah dengan kebiasaanmu itu.” “ Mfiar haja...” sahutnya, Kyu Jong tertawa melihat pipi Joon yang mengembung. “ Kenapa kau tertawa?” Tanya Jung Min sambil melihat ke wajah Sang Center. Kyu menunduk sedikit, menyadari seberapa dekatnya wajahnya dengan Jung Min membuat wajahnya sedikit merona. Ia diam untuk beberapa detik sebelum menjawab, “ Hyung Joon, kau liat saja pipinya,” Kyu meraih pipi Magnae mereka itu lalu mencubit dengan agak keras. Joon menyuarakan protes, membuat pop corn berhamburan dari mulutnya. “ Yaahh!! Baby!” Jung merenggut rambutnya dengan keras ketika pop corn mengenai baju dan wajahnya. Kyu Jong memilih langkah tepat; berlari ke dapur, sebelum Joon benar-benar memuntahkan apapun yang ada di mulutnya ke wajahnya. Dari dapur Kyu dapat melihat bagaimana Joon dalam genggaman Jung Min. Kaki Jung Min mengait pada pinggang Sang Magnae dan Jung menguncinya dari belakang, membuat Baby tak bisa kabur. Kyu tertawa sendiri melihatnya. Namun entah mengapa, ada sedikit rasa iri melihat bagaimana kedekatan Jung dengan Baby. Hubungan permusuhan yang tak dapat dideskripsikan. Bahkan sepertinya mereka punya rahasia kotor yang hanya mereka berdua saja yang mengetahuinya. Kyu menghela napas, lalu mengambil jus buatan Young Saeng dari dalam kulkas. Dan detik berikutnya menyeburkannya begitu merasakan ada yang tidak beres. Pedas. Ia berjengit begitu mengenali rasa merica di dalamnya, ia memutar botol jus dan melihat tulisan yang ditempelkan di sana. Leader Only. Kyu mengernyit ngeri memikirkan bahwa terkadang Young Saeng yang begitu menggemaskan itu bisa juga menjadi sangat kejam. Cinta itu mengerikan, pikirnya.

***
(Hyun Joong’s POV)

Lelah sekali malam ini. Bahkan aku harus berusaha keras menyeret langkahku ketika memasuki dorm. Memang cukup menyenangkan menerima penghargaan, tapi di satu sisi aku dapat merasakan ancaman mengerikan. Urusan ini sebenarnya sederhana saja, tapi tak akan sesederhana itu lagi begitu hal itu berhubungan dengan Heo Young Saeng yang marah. Sebelum aku bergabung dengan acara ini, ia sudah mengeluarkan peringatan bahwa aku tak boleh macam-macam, dan tentu saja aku tak macam-macam. Alasannya??? Ohh, memangnya siapa lagi yang kuharapkan selain dia? Tentu saja saat ini dan seterusnya, bagiku ‘hanya ada’ dan ‘akan hanya ada’ Heo Young Saeng.

Ruang tengah sudah gelap begitu aku memasukinya. Samar-samar hanya terlihat siluet tubuh Hyung Joon, dan aku menggeleng begitu menyadari tangannya terulur memeluk tubuh Jung Min. Mereka pasti ketiduran sambil menonton film, dan aku cukup yakin Kyu Jong malas membangunkan mereka, jadi ia hanya mematikan TV dan lampu saja. Aku mendekati mereka. Harus menahan diri untuk tidak memencet hidung Magnae kami itu begitu melihat wajah tidurnya yang menggemaskan; ia lelap, namun matanya sedikit terbuka. Tak perlu mengecek Kyu Jong, karena ia pasti menyelip di kamar manajer lagi, karena ia tak pernah berani tidur sendirian.

Dan ini yang paling menegangkan; memasuki kamar tidurku. Aku mengetuk beberapa kali, pintu itu terkunci. Aku merogoh saku celanaku dan menemukan kunci cadangan yang baru dibuat beberapa hari lalu. Antisipasi kalau saja Young Saeng mengunci dirinya lagi.
Kamar kami gelap. Sepertinya dia sudah tidur, nah, aku bisa bernapas lega sekarang, setidaknya kemungkinan ia akan marah akan ditunda hingga besok pagi. Aku mendorong pintu menutup di belakangku.

Young Saeng meringkuk di sana, di pinggir ranjang, rambutnya menutupi matanya yang terpejam. Padahal malam ini cukup dingin, namun ia tak mengenakan selimut. Aku membuka laci dan mencari kaus kaki, lalu memakaikannya di kaki Young Saeng. Kakinya dingin. Mengapa dia bisa ceroboh begini? Aku menarik selimut dan menutupi tubuhnya. Ketika itulah aku menyadari ia memeluk sesuatu. Aku berlutut dan mengambil apa yang tampak seperti bingkai foto. Dan nyaris terjengkak melihat coretan pada wajahku dalam foto itu.

Tanduk setan, kumis kucing, gigi kelinci, dan kacamata bundar. Aku menutup mulutku menahan tawa, terlebih lagi ketika membaca tulisan di sana ‘kau jelek sekali XP’. Setelah itu aku meletakkan foto itu di meja kecil yang ada di sana, lalu menyisirkan tanganku pada rambutnya, ingin melihat wajahnya.
Kemudian menyentuh pipinya. Terkejut lagi, rasanya lembab, bahkan bulu matanya masih agak basah. Menangis lagi. Astaga... apa yang sudah kulakukan??

Aku mengusapnya, berusaha sepelan mungkin, menjaganya untuk tetap tertidur. Barulah setelah itu aku melempar jasku dan memanjat ke tengah ranjang. Menarik napas dalam sambil menengadah. Lalu mengalihkan pandangan pada Young Saeng, kemudian memeluknya. Aku tak bisa menggambarkan bagaimana ketenangan itu menyelimutiku ketika melakukannya. Wajahku kubenamkan pada rambut lebatnya, menghirup aromanya, aroma yang kusukai, aroma yang membuatku nyaman.
Ia bergerak sedikit, sepertinya terbangun.

“ Hyung??” Suaranya lirih.

“ Ya, sayang...” gumamku.

“ Kau baru pulang?” Tanyanya, tak bergerak sedikitpun kali ini.

“ Hmm...” jawabku. “ Tidurlah, simpan tenagamu untuk mengomeliku besok.”

Bahkan sekalipun aku tak melihatnya, aku tahu ia tersenyum. Senyum canggungnya, senyum yang kusukai itu. Aku sendiri tak bisa menahan senyumku. Iya. Kami memang seringkali terlihat canggung, dan faktanya kami memang canggung. Bahkan para fans gadis gila itu terkadang menjadikan kami pasangan, dengan julukan ‘The Awkward Couple’. Dan andai saja mereka tahu kenyataannya, mungkin mereka akan berpesta benar-benar seperti orang gila.

Hhhhh... Yah, malam ini aku hanya ingin tidur. Mengistirahatkan otakku, dan keberadaan Young Saeng di sampingku selalu membantu.

***

TBC


Ya, ya, ya, Emmy Si Gila? Gembul Bodoh? Author payah? Mungkin ada yang bakalan bilang gitu, tapi saya cuma akan senyum dan bilang Whatsoever!!! ^_^ This my world, My Aoi Eiji’s world... My Fujoshi area... I enjoy writing this fic, even in my last day home, this is because I love my reader so amazingly much*popo*... ah, I hope you can enjoy it Yorobeun!! Love Ya

No comments: